Di balik semangat guru HighScope Bengkulu: Mimpi membentuk generasi kompeten di tengah tantangan zaman.

Foto: Sabtu (19/7), di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Sekolah HighScope Bengkulu menggelar pelatihan khusus bagi tenaga pendidiknya.

Bengkulu, Katakritis.infoSabtu pagi (19/7) yang cerah di Hotel TwoK azana style hotel, Kota Bengkulu, bukan sekadar menjadi momen berkumpulnya para pendidik. Di sana, semangat perubahan berkobar dalam pelatihan bertajuk Lead, Teach Collaboration, A Vision for Transformative Education.

Sabtu (19/7), di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Sekolah HighScope Bengkulu menggelar pelatihan khusus bagi tenaga pendidiknya.

Ruang pertemuan itu dipenuhi senyum antusias dan mata yang berbinar, seolah masing-masing guru menyimpan harapan besar tentang masa depan yang ingin mereka bentuk.

Pelatihan tersebut bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari misi besar Sekolah HighScope Bengkulu untuk mengupgrade kualitas tenaga pendidik di tengah persaingan global yang semakin kompleks.

Yosia, sosok yang dikenal sebagai pemimpin penuh visi, membuka sesi dengan satu kalimat yang menggema: “Kalau anak tidak percaya diri, bagaimana mungkin mereka bisa membuat orang lain percaya?”

Dengan pendekatan constructive learning, HighScope Bengkulu menanamkan keyakinan bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai, tetapi tentang membangun karakter dan pola pikir yang kritis.

Sesi “Lead” mengajak peserta untuk menjadi pemimpin di kelas, bukan hanya pengajar. Menjadi teladan, penggerak, dan sumber inspirasi bagi anak-anak didik mereka.

Di sesi “Teach Collaboration”, para pendidik diajak untuk menggali cara membangun sinergi dan komunikasi efektif, bukan hanya antar siswa, tetapi juga antar guru dan masyarakat pendidikan.

Sabtu (19/7), di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Sekolah HighScope Bengkulu menggelar pelatihan khusus bagi tenaga pendidiknya.

Kemudian, saat pembahasan “A Vision for Transformative Education” berlangsung, suasana menjadi lebih reflektif. Para peserta ditantang untuk melihat pendidikan sebagai gerakan yang mampu mengubah arah hidup seorang anak.

Di tengah pelatihan, Yosia mengumumkan kebijakan baru yang membuat peserta mengangkat alis: Bahasa Mandarin akan dijadikan kurikulum unggulan tahun ini.

Ia menjelaskan bahwa penguasaan bahasa internasional seperti Mandarin adalah investasi penting bagi generasi Bengkulu, seiring dengan pengaruh global yang dimiliki oleh Tiongkok.

Yang membuat langkah ini makin berarti, tenaga pengajar Bahasa Mandarin berasal dari putra-putri Bengkulu yang telah menempuh pendidikan di Tiongkok — bukti nyata bahwa kekuatan lokal bisa bersaing di panggung internasional.

Namun HighScope Bengkulu menegaskan bahwa pendidikan bukanlah medan kompetisi antar sekolah, melainkan tempat tumbuhnya kolaborasi antar berbagai pihak.

Sabtu (19/7), di Two K Azana Style Hotel Bengkulu, Sekolah HighScope Bengkulu menggelar pelatihan khusus bagi tenaga pendidiknya.

 

“Kami bukan datang untuk bersaing, tapi untuk berkolaborasi,” ucap Chief Executive Officer (CEO) PT Yodan Land Group, Yosia Yodan tegas, sembari mengajak semua peserta membayangkan masa depan anak-anak yang akan dibentuk bersama.

Lebih dari 200 siswa saat ini telah menjadi bagian dari HighScope Bengkulu, dari jenjang ” ECEP” hingga Middle School. Mereka menjadi saksi hidup dari pendidikan karakter yang inklusif dan progresif.

Setiap pelatihan seperti ini menjadi bahan bakar baru bagi para guru untuk terus bergerak maju, memperkuat fondasi pendidikan lokal yang bermutu.

Mereka tidak hanya belajar menjadi pendidik yang profesional, tetapi juga pemimpin perubahan dalam ruang kelas yang bermakna.

Melalui sinergi yang dibangun bersama orang tua dan masyarakat, HighScope Bengkulu percaya bahwa masa depan anak-anak daerah bisa lebih cerah dan kompeten.

banner 325x300