Hanoi, Vietnam , Katakritis.info – Yosia Yodan, Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu, melakukan kunjungan langsung ke Hanoi, Vietnam. Kunjungan ini dilakukan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kualitas industri kopi di Bengkulu.
Dalam perjalanan ini, Yosia tidak pergi sendiri. Ia didampingi oleh sang istri, Winfrey Eveline, yang juga ikut terlibat aktif dalam setiap kegiatan mereka di Vietnam.
Mereka berangkat ke Hanoi pada pertengahan Juli 2025. Saat itu, tren kopi spesialti memang sedang berkembang pesat di negara-negara Asia.
Selama di sana, mereka berkunjung ke Su Quan Roastery, salah satu tempat kopi terkenal di Hanoi yang dikenal memiliki cara seduh kopi khas Vietnam.
Kunjungan ini bukan sekadar jalan-jalan. Tujuan utamanya adalah belajar tentang budaya, filosofi, dan cara penyeduhan kopi khas Vietnam yang dikenal di berbagai belahan dunia.

Vietnam menjadi pilihan mereka karena negara ini dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, bahkan pernah menjadi eksportir nomor satu.
Di Su Quan Roastery, Yosia dan istri mempelajari berbagai cara menyeduh kopi. Mulai dari metode Manual Brew hingga teknik seduh tradisional Phin Coffee khas Vietnam.
Tidak hanya belajar menyeduh, mereka juga mencoba berbagai jenis kopi khas Vietnam. Seperti Egg Coffee yang lembut dan creamy, Brown Coffee yang punya rasa kuat, serta Coconut Coffee yang segar dan unik.
Selain teori, Yosia dan istri juga ikut praktik langsung menyeduh kopi bersama para barista lokal di Hanoi. Mereka benar-benar terjun langsung memahami prosesnya.
Lewat pengalaman ini, mereka juga dapat gambaran lebih luas soal perkembangan bisnis kopi dunia dan berbagai inovasi yang sedang tren di Vietnam.
Semua pengalaman dan ilmu yang mereka peroleh tidak akan berhenti di Vietnam. Yosia berencana membawanya pulang ke Bengkulu untuk dikembangkan di Kraving Coffee, brand kopi lokal yang ia rintis.
Yosia ingin agar ilmu yang ia dapatkan bisa ikut membantu memajukan pelaku usaha kopi di Bengkulu. Ia yakin, dengan pengetahuan yang tepat, UMKM kopi di Bengkulu bisa semakin berkembang.
Ia juga berharap kopi Bengkulu bisa punya tempat di pasar nasional, bahkan internasional. Dengan begitu, kopi lokal bisa lebih dikenal dan dihargai.
Dengan semangat kerja sama dan inovasi, Yosia berkomitmen menerapkan semua yang ia pelajari di Vietnam, sekaligus berbagi pengalaman ini kepada pelaku UMKM di Indonesia.