RSUD M Yunus Bengkulu Tingkatkan Layanan Bedah Saraf Lewat Proctoring DSA

press conference proctoring clipping aneurisma dan Digital Subtraction Angiography (DSA) sebagai bagian dari peningkatan layanan bedah saraf. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi, Wakil Gubernur Bengkulu Mian, Direktur RSUD dr. M Yunus Bengkulu dr. Hery Permana, M.M. (17/12/2025)

Katakritis.info, Bengkulu – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya penguatan layanan kesehatan rujukan di daerah agar mampu menangani kasus kegawatdaruratan seperti penyakit jantung, stroke, dan pendarahan otak secara cepat dan mandiri. Penegasan ini disampaikan saat meninjau pelayanan RSUD dr. M Yunus Bengkulu, Rabu (17/12).

press conference proctoring clipping aneurisma dan Digital Subtraction Angiography (DSA) sebagai bagian dari peningkatan layanan bedah saraf. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi, Wakil Gubernur Bengkulu Mian, Direktur RSUD dr. M Yunus Bengkulu dr. Hery Permana, M.M. (17/12/2025)

Kunjungan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu Mian, Anggota DPR RI Komisi IX Eko Kurnia Ningsih, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, serta Direktur RSUD dr. M Yunus Bengkulu dr. Hery Permana, M.M. Agenda utama kunjungan dirangkai dengan press conference proctoring clipping aneurisma dan Digital Subtraction Angiography (DSA) sebagai bagian dari peningkatan layanan bedah saraf.

banner 700x300

Dalam keterangannya, Menkes menekankan bahwa rumah sakit di daerah harus memiliki kemampuan melakukan tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) untuk menangani serangan jantung, serta layanan stroke terpadu. Menurutnya, keterlambatan penanganan hanya dalam hitungan jam dapat berakibat fatal bagi pasien.

Menkes menargetkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia memiliki rumah sakit dengan kemampuan PCI. Pemerintah pusat akan menyiapkan peralatan medis secara bertahap hingga 2027, namun tantangan terbesar terletak pada ketersediaan dokter spesialis yang harus mencukupi agar layanan dapat berjalan selama 24 jam.

Untuk tingkat provinsi, rumah sakit rujukan seperti RSUD dr. M Yunus Bengkulu diharapkan mampu melakukan operasi jantung lanjutan, termasuk bypass dan perbaikan katup jantung. Budi Gunadi Sadikin mengakui Bengkulu masih perlu mengejar ketertinggalan pada layanan ini, mengingat tingginya kasus penyakit jantung rematik di Indonesia.

Direktur RSUD dr. M Yunus Bengkulu, dr. Hery Permana, M.M, menyampaikan komitmen manajemen rumah sakit dalam menindaklanjuti arahan pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa bantuan alat kesehatan yang dijanjikan Kementerian Kesehatan ditargetkan mulai terealisasi pada 2026, sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan jantung, stroke, dan bedah saraf.

Selain aspek klinis, Menkes juga menyoroti pentingnya pembenahan tata kelola rumah sakit. Ia menegaskan bahwa manajemen yang transparan dan sistem remunerasi yang adil bagi dokter spesialis menjadi kunci agar rumah sakit pemerintah dapat berkembang dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Menkes mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan stroke. Ia juga mendorong rumah sakit dan puskesmas agar lebih intensif melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai upaya deteksi dini.

Wakil Gubernur Bengkulu Mian menyatakan harapannya agar pada 2026 terdapat intervensi nyata dari pemerintah pusat untuk peningkatan layanan RSUD dr. M Yunus, seiring dengan penambahan dokter dan penguatan fasilitas. Menurutnya, dukungan anggaran yang memadai sangat dibutuhkan agar rumah sakit rujukan provinsi ini benar-benar optimal.

Press conference ini menjadi penegasan komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat layanan kesehatan rujukan di Bengkulu. Dengan dukungan alat kesehatan, pembenahan tata kelola, serta peran aktif manajemen di bawah kepemimpinan dr. Hery Permana, RSUD dr. M Yunus Bengkulu diharapkan mampu memberikan pelayanan jantung, stroke, dan bedah saraf secara mandiri demi menyelamatkan lebih banyak nyawa.

 

banner 400x150