Ekonomi Bengkulu tetap tangguh di tengah ketidakpastian global

Foto: istimewa

Katakritis.info, Bengkulu – Walau situasi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian dan pertumbuhan nasional belum mencapai potensi terbaiknya, Bengkulu mampu mempertahankan kinerja ekonominya dengan cukup baik.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, dalam kegiatan Bencoolen Regional Investment and Economic Forum (BRIEF) yang digelar di Hotel Mercure Bengkulu, Senin (27/10).

banner 700x300

Menurut Wahyu, ekonomi Bengkulu pada triwulan II tahun 2025 tumbuh 4,99 persen (yoy) Angka ini sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,02 persen.

“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa perekonomian Bengkulu masih cukup tangguh, terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor perdagangan serta pertanian,” ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, data BI menunjukkan konsumsi rumah tangga tumbuh 5,65 persen, sementara investasi meningkat 4,19 persen.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 3,82 persen, disusul oleh sektor perdagangan dan konstruksi.

“Peran sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi Bengkulu, namun kami juga melihat peningkatan pada sektor transportasi dan industri pengolahan yang berpotensi menjadi penggerak baru,” tambah Wahyu.

Selain pertumbuhan yang positif, tingkat inflasi di Bengkulu juga terjaga dengan baik. Hingga triwulan III 2025, inflasi tercatat sebesar3,09 persen (yoy), menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi adalah cabai merah (0,62 persen), daging ayam ras (0,26 persen), dan angkutan udara (0,09 persen).

Sementara itu, beberapa komoditas yang memberi efek penurunan harga atau deflasi antara lain bawang merah (-0,36 persen), santan segar (-0,10 persen), danayam broiler (-0,03 persen).

“Pengendalian inflasi ini merupakan hasil kolaborasi aktif antara BI, pemerintah daerah, dan TPID melalui berbagai program seperti  Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” jelas Wahyu.

Untuk menjaga momentum pertumbuhan, BI Bengkulu memperkuat sinergi lintas sektor melalui sejumlah inisiatif strategis, termasuk Bencoolen Investment Challenge (BLINC) 2025  yang bertujuan mempercepat realisasi investasi daerah.

Selain itu, BI juga mendorong digitalisasi ekonomi daerah melalui perluasan penggunaan QRIS, serta berbagai kegiatan inklusi keuangan seperti  Banking Race dan 8K Merah Putih Beach Run.

“Kami juga terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif melalui  Forum dan Inkubasi Wastra berbasis budaya lokal, serta mendorong integrasi bisnis kopi dan pariwisata melalui kegiatan business matching ,” terang Wahyu.

Menutup paparannya, Wahyu menegaskan bahwa  kolaborasi seluruh pihak menjadi kunci  untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Bengkulu.

“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, kami optimis ekonomi Bengkulu akan tumbuh lebih berkelanjutan dan inklusif,” pungkasnya.

 

banner 400x100
banner 325x300